Laman

Senin, 03 Maret 2014

Lembar Pertama Biru

Lembar pertama diary biru dibuka Zahdan. Rasa penasaran itu membuatnya nekat membaca diari itu , walau dia tahu andai biru ada dan tahu , biru pasti marah padanya karena membaca sesuatu yang selama ini biru jaga dan anggap sebagai harta terakhir.





                                                                                                                                 Xx-agust 2010


Hari ini aku senang Tuhan , karena akhirnya aku harus membeli diari baru, diari yang sewarna dengan namaku. Aku menuliskannya di bawah langit yang juga sewarna dengan namaku.

Karena hari ini aku bertemu dengan seseorang yang tatapannya mampu menghangatkan hatiku yg beku. Mungkin aku dan dia akan jarang bertemu. Tapi aku bahagia bisa bertemu dengannya. Dan kufikir tadi dia mencatat nomorku di ponselnya.

Aku bergegas membeli sebuah diari, karena aku tak sabar untuk bercerita , cerita kecil tentang pertemuan aku dengannya..



Dia tidak tampil mempesona , tidak menonjol diantara yang lainnya. Tapi saat aku bertatapan mata dengannya , disana semua berawal.. Matanya yg begitu teduh dan indah . Aku suka matanya , tatapannya dan sinarnya.

Jantung ini berdegup kencang, aku langsung salah tingkah.

Dan sejak dari tadi , cuma dia yang terbayang-bayang difikiranku.

Pertemuan kami hanya 15menit. Tidak lebih.

Tapi berhasil mengisi kekosongan fikiranku selama ini.

Aku tidak mengerti apa yang aku alami , apa yang aku rasakan ini. Tapi semua terasa berbeda, terasa begitu hangat dan menyenangkan. Melihatnya saja aku sudah senang, apalagi bisa bersamanya.
Arrghh,,,  aku makin gak ngerti sama perasaanku. Kenapa aku bisa seperti ini.. Padahal belum tentu dia juga bahagia bertemu dan melihatku.
Huff..lagi-lagi parno ku kumat. Toh aku hanya mengaguminya. Tapi kenapa aku deg-degan ya?
kenapa kebayang dia mulu?
Dan perasaan ini baru kali ini aku rasakan. Perasaan aneh dan asing dihatiku. Tapi ini menyenangkan.
Aku ingin kembali bertemu dia, sekali lagi, dua kali lagi, seterusnya, lagi dan lagi, hingga nanti selamanya.

Lagi-lagi fikiranku ngaco..

Kenapa ini?
  
Kata orang cinta pada pandangan pertama itu tak benar2 ada..
Tapi aku merasakan sebuah getaran dari pertemuan kami ini.

Apakah biru jatuh cinta Tuhan ?



"Dari awal sebuah perkenalan akan ada cerita2 indah yang nantinya kan menjadi sebuah kenangan, walau hanya sebatas berteman "- Biru



"Ada sebuah rencana dari Tuhan dalam setiap detik hidupku ini" - Biru

" Kututup mataku dengan semangat agar matahari esok bersinar terang layaknya hatiku kini"- Biru 


Zahdan berhenti membacanya, airmata kecil dan hangat mengalir dipelipis Zahdan. "Inikah biru ? Inikah awal dari ceritamu itu? Ceritakan padaku biru. Aku ingin tahu!" sambil menghela nafas dalam Zahdan berusaha menenangkan hatinya yang getar. Baru selembar ia membaca diari itu, namun ia tak sanggup melanjutkannya. Perasaan takut akan sedih bila mengetahui kenyataan-kenyataan pahit yang dialami biru, orang tersayangnya itu membuatnya ingin beristirahat dari Diary Biru sejenak.