Laman

Senin, 20 Juli 2015

Cerita sahabat ?

Selain keluargaku.. selain saudara2ku.. aku punya satu atau lebih orang yang ku percaya .. yang aku sayang dengan segenap perasaanku.. dia termasuk seorang diantaranya.
Aku mengenalnya sudah bertahun tahun.. keluargaku telah menjadi keluarganya. Begitupun sebaliknya..
Dulu ia sosok sahabat yang mampu aku banggakan..
Walau tak sedikit sifatnya yang menyakiti ku..
Aku percaya padanya...
Aku sayang padanya..
Seperti layaknya adik yang selalu ingin mengeluh dan mengadu pada kakaknya.
Tahunan waktu berlalu.. aku selalu ada dalam hari2nya.. walau tidaklah 24 jam ataupun 7 hari seminggu.. tpi bagiku itu cukup untuk menguatkan rasa persaudaraan kami..
Banyak hal2 gila .. hal2 seru yang terjadi.
Semua itu bila di ingat mampu gulirkan senyum dalam wajah senduku..
Saat saat dimana aku mengorbankan perasaanku untuk menjaga perasaannya karena menyukai org yang ku suka.. itu pernah terjadi  . Dan aku tidak menyesali itu.. hal2 sperti itu tak pernah menghancurkan persahabatan kami..
Saat dimana ia tertunduk lesu menghadapi sakitnya. Dan aku slalu berusaha utk selalu ada.. selalu....
Leukimia.. fikirku adalah penyakit yang mampu memisahkan ku dgn dia.. dgn keseruan hari2 kami.. dengan semua crita2 bodoh yang terjadi..
Dgn airmata didalam dadaku yang sesak ..aku mencoba untuk selalu tersenyum di depannya. Membahagiakannya.. karena aku pernah kehilangan sahabat karena maut yang datang tanpa bel peringatan. Aku takut itu terulang kembali. Aku takut kehilangan. Sangat amat takut..
Masih jelas dalam ingatanku. Saat aku berlari keluar kelas , meninggalkan pelajaran yg sdg nerlangsung krn mendapat kabar ia di larikan kerumah sakit.. penyakit yang di derita nya membuat ia semakin lemah setiap hari. Aku khawatir. Aku tidak mau hari itu jadi hari terakhir aku melihat nya.. aku ingin cepat sampai dan akhirnya aku menabrak mobil yg mengerem mendadak di depanku.. braaaakkk.. aku terbang mengghantam kaca belakang mobil kijang berplat bk.
Aku bangkit.. dengan segara.. dengan lengan yg lecet dan kepala benjol sebesar telur angsa. Aku mendengar celotehan dan amarah supir medan itu..
"Sudah buta kau ha??? Kau ganti ini... jangan kau lari. Sini sini mana sim kau. !! " bentak nya..
aku meminta maaf.. tentu saja dengan sedikit trik khas wanita.. menangis.. aku serahkan sim ku.. ku perliatkan stnk ku. Dan ku ceritakan kalau aku buru2 karena keluarga ku masuk ugd dalam keadaan kritis.. supir batak itu ternyata berhati lembut.. "sudah..kau pergi sajalah dulu . Kau obati luka kau. Nanti aku telepon kau.. jangan kau lari ya !! Orang medaaan aku ini" itu pesannya.
Tentu saja aku tidak menyia2an kelonggaran itu.. ku coba menghidupkan motor ku yang ku yakini telah baling ban depannya.. dan aku kembali fokus menuju rumah sakit dimana dia di bawa.. a*al b##s .. satu2 nya tujuan dalam ingatanku..
Aku sampai dgn disambut pandangan2 iba orang2.. tentu saja karen kondisiku yg dtg dgn lecet dan bengkak dikepala tanpa ada yang menghantarkanku kerumah sakit.. mereka fikir aku ingin berobat.. mereka salah. Ugd bukan tujuanku.. tujuanku adalah ruang icu dilantai atas.. tempat dmn dahulu aku terakhir kali melihat mendiang angg* bernafas.. walau dgn alat bantu.
Aku ingin memastikan sahabatku... orang yang kupercaya baik2 saja.. wlo icu bukannlah tempat yang tepat untuk kata baik2 saja..
Aku berlari menuju lift itu.. aku ingin segera melihatnya..
Dan ia terbaring lemas dgn bermacam2 alat dan selang menempel di badannya.. tapi kata perawat itu. Kondisinya stabil.. hanya perlu di observasi. Lalu akan dipindahkan keruang perawatan.. itu katanya.. ku lihat ibu sedang terduduk di ujung ruang itu.. aku mendekati.. ibu memelukku.. ibu khawatir.. hingga tak sadar kondisi tidak swperti biasanya..
Dan kemudiaan suster itu datang.. mbag.. lukanya itu harus di bersihkan . Mbag harus ke ugd baru kesini lagi.. dan aku tertawa.. yaaaa.. aku tertawa. Ntah untuk luka ku.. atau karena sedikit kelegaan ttg kondisi sahabatku.. atau ntah karena apa.. aku pun ke ugd.. tapi hanya sejam.. tidak mau lebih.. lagi2 aku tertawa..
Dan saat kinipun aku masih tertawa membayangkannya..
4 tahun.. 4 tahun aku mengalami masa masa sebagai seorang sahabat yang harus siaga menjaga sahabatnya..
Stanby dalam keadaan darurat..
Dan tuhan menjawab doa ku.. dia mendapatkan donor sum sum tulang belakang sbg obat penyakitnya..
Walau harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit.. sama sekali tidak swdikit.. ia berangkat.. korea. Negara yg akan mengembalikan kenormalan kehidupannya..
Aku mengantarkannya sambil tersenyum.. saat aku bertemu dgn mu kembali sahabat. Maka kau akan semakin kuat.. kau akan kembali sehat..
---
Ia kembali sehat.. ia kembali tersenyum..
Ia kembali menjadi sahabat yang kuat..Ia berubah menjadi sosok yang periang..
Tapi tidak dengan hatinya.. tidak dengan kebiasaannya menyakitiku.. membentakku... memerintahku.. masih sama seperti dulu..
Menyalahkan ku.. berkata kasar padaku..
Dan apa kadar toleransiku ? Dulu kau sakit.. maka aku yg harus mengalah. Skrg kamu sudah sembuh.. harus kah aku tetap mengalah ?
Apakah kebiasaanmu 4 tahun mengaturku menjadi sebuah kebiasaan yg sukar utk kamu ubah..
Apakah kamu tidak bs menghargai.. tdk merendahkan ku.. berhenti menyalahkan ku..
Disaat yang lain pergi..aku tetap bertahan.. lupa kah kamu akan itu ?
Kenapa skrg aku disisihkan ?
Apakah aku terlalu memalukan sehingga harus dibuuang saat tidak dibutuhkan..
Apakah gaya ku terlalu kampungan sehingga tidak diundang ke acara reuni dirumah mu..
Apakah kini jarak rumahku dan rumahmu berubah menjadi ribuan kilometer hingga terlalu jauh untuk kau datangi ?
Apakah harus selalu aku yang melayani..
Apakah kamu tau penyakitku selama ini ? Apakah kamu tau apa yang aku alami ?
Pernah sekali saja.. ? Sekali saja dalam hidupmu mencoba merangkulku saat keluarga ku tertimpa bencana. Menguatkan ku saat kehilangan cinta. Atau mengantar keberangkatanku saat melanjutkan sekolah.. sekedar bertanya pun kamu tidak..
Itu kah sahabat ? Atau selama ini aku hanya pelayan ?
Dihari yang fitrahpun kamu sanggup menolak permohonan maaf lahir bathinku..
Menolak kedatangannku kerumahmu.
Menolak untuk kenal aku ..
Wahai sahabat.. yang jika benar aku sahabatmu..
Satu hal yang ingin ku katakan..
Aku tak perlu kau mengingat cerita betapa khawatirnya saat sakitmu. Aku tak perlu kau membalas  apapun. Karena aku yang ingin melakukannya.. yang ku mau hanya satu.. jangan kau putuskan silahtruhami itu.. jangann..
Terima kasih astriana sari.
Tahun ini kamu membuangku.. seperti tahun2 dulu..saat ramai orang elok mengitarimu.. dan tahun depan kau kan mencariku.. seperti tahun dulu. Saat mereka meninggalkanmu.. aku selalu ada.. hubungi aku kapan saja. Karena bagiku tak ada dendam pada sahabat..
Kamu sahabatku.  Insyaallah.. selagi aku masih hidup , bila kamu butuh.. ku usahakan aku selalu ada..
Minal aidil walfaidzin.
Mohon maaf lahir dan bathin
Happy ied mubarak aci....... 😉☺😊