Peraturan 702 dan 104 mensyaratkan bahwa pengadilan harus menentukan
apakah pendukung kesaksian ahli yang disodorkan telah didukung oleh bukti yang
jelas , bukti tersebut harus:
1. Realible , dapat dipercayai kebenarannya dengan membuktikan bahwa :· Teori ilmiah yang mendasari bukti tersebut valid· Teknik dalam menerapkan teori tersebut valid· Teknik yang diterapkan sesuai dengan keadaan yang semestinya2. Relevan , bahwa bukti tersebut sesuai dengan teori dan metodologi yang diterapkan pada proses hukum pengadilan
Pada
tahun 1993 Mahkamah Agung menetapkan Standar baru bagi pengadilan Federal untuk mengevaluasi
diterima atau tidaknya kesaksian seorang ahli, melalui “Daubert v.Marrell Dow
Pharmaticeuticals, Inc., 509 US 579”. Menggantikan standar Fyre yang telah diterapkan
dari tahun 1923. Hal ini menimbulkan berbagai macam perdebatan apakah menolak , menerima atau bahkan tidak
kedua-duanya.
Daubert Standard
Adalah
standar
yang digunakan oleh hakim untuk
membuat penilaian awal apakah
kesaksian ilmiah dari ahli didasarkan pada penalaran atau metodologi ilmiah yang
valid dan benar-benar
dapat diterapkan pada fakta-fakta dari
apa yang dipermasalahkan.
Menurut
standar Daubert ,ada 5 faktor yang menentukan apakah metodologi ilmiah tersebut
dapat digunakan atau tidaknya, antara lain :
- Apakah teori atau teknik tersebut dapat dan telah diuji;
- Apakah teori tersebut telah mengalami review dan publikasi;
- Apakah teori tersebut telah diketahui potensi dari tingkat kesalahan nya;
- Keberadaan dan pemeliharaan standar mengendalikan peaplikasiannya;
- Apakah telah mendapat penerimaan secara luas dalam komunitas ilmiah yang relevan
Fyre Standard
Fyre standarad merupakan
standar yang digunakan untuk
menentukan diterima atau tidaknya kesaksian ilmiah seorang pakar, dirumuskan
pada “ Frye v. Amerika Serikat, 293
F. 1013 (DC Cir. 1923)". Pengadilan yang menerapkan standar Frye harus menentukan apakah metode yang digunakan sebagai bukti itu telah menerima penerimaan
secara umum oleh para ahli dibidang tertentu dimana ia berasal.
Untuk memenuhi standar Frye, bukti ilmiah
yang disampaikan di
pengadilan harus ditafsirkan oleh pengadilan sebagai
"hal-hal
yang berlaku secara umum" dari
berbagai pendapat yang berbeda dari komunitas ilmiah terkait. Hal ini berlaku
untuk semua
prosedur, prinsip atau teknik yang dapat disajikan dalam
proses dari
kasus yang terjadi pengadilan. The Frye standar telah ditinggalkan oleh banyak negara
dan pengadilan federal yang lebih mendukung standar Daubert, tetapi masih
menjadi dasar hukum di beberapa
negara
bagian lainnya.
Daubert vs Fyre
Antara
Fyre dan Daubert sebenarnya memiliki fungsi yang sama , ialah merupakan standar
dalam menentukan “diterima atau tidaknya ,kesaksian ahli” yang berbeda adalah
standar Fyre lebih menekankan kepada penerimaan yang dianggap para ahli “teori
yang berlaku secara umum” , sedangkan Daubert lebih membatasi dan memilah-milah
teori tersebut berdasarkan beberapa criteria standar(Daubert) yang harus
dipenuhi , sebelum pendapat ahli tersebut diakui dan diterima oleh pengadilan
secara valid.
Daubert
Criteria bisa dikatakan sebagai sebuah penyempurnaan dari standar fyre,
dikarenakan proses penerimaan “bukti ilmiah” yang didasari standar Daubert ,
dapat diaplikasikan ke berbagai bidang secara spesifik, hingga setiap
permasalahan/ kasus hukum terkait bidang ke-ilmuan yang berbeda akan
mendapatkan proses validasi “ bukti ilmiah” yang berbeda.
Beberapa Federal dan Pengadilan Negara telah
meninggalkan Standar Frye, dan menggantinya dengan Standar Daubert, namun ada
juga yang menerapkan standar tersendiri.
Keenganan beberapa Negara bagian
untuk mengadopsi standar Daubert dikarenakan standar Fyre telah dipakai selama
ratusan tahun, sehingga untuk merubah hukum berdasarkan standar yang baru dan
menghilangkan sebuah dasar hukum yang selama ini telah mereka terapkan, akan
sangat mustahil. Mereka lebih memilih mencarialternative hukum daripada harus
menghapuskan hukum yang telah lama mereka anut.
Tidak seperti pengadilan
federal - yang mengharuskan
penerapan Peraturan 702 dan Standar Daubert untuk
semua jenis kesaksian ahli - banyak pengadilan negara bagian yang memiliki standar tentang “penerimaan untuk berbagai
jenis kesaksian ahli” yang berbeda . Dengan
demikian, terdakwa yang
dituntut di dalam Negara bagian yang menerepkan Frye tidak akan mendapatkan perlindungan dari “ uji
reliabilitas ilmiah Daubert “karena
mereka tidak menerapkannya tetapi juga
dapat dilarang
mennggunakan standar Frye, karena tidak berdasarkan pada
ketentuan , keadaan seperti itu akan memaksa
Pengadilan untuk kembali kepada status “opini murni”. Bisa disimpulkan bahwa, bila
penerepan standar Fyre tidak dapat diterima dalam satu kasus tertentu maka
peraturan yang akan dijalankan adalah “opini murni”,. “Opini Murni” merupakan
pendapat sebab-akibat yang menggunakan metodologi diagnosis dan mengandalkan
pengalaman dan pelatihan para saksi, sehingga penerpan Fyre yang menitik
beratkan pada “pendapat secara umum” tidak diperlukan. Hal ini terus menjadi
perdebatan dinegara-negara yang menganut standar Fyre. Namun “opini murni”
masih dianggap sebagai satu solusi bila terjadi keadaan dimana Fyre memang
benar-benar tidak bisa diterapkan. Bisa dikatakan peraturan “opini murni’
merupakan alternative dari standar fyre.
Dan
bahkan ada beberapa Negara bagian yang tidak menerapkan salah satu diantara 2
standar yang telah dijelaskan diatas, pengadilan Negara bagian tersebut
memiliki sebuah standar tersendiri yang mereka rancang dan terapkan secara
khusus pada hukum dan pengadilan mereka.
Dibawah
ini merupakan daftar status Negara-negara bagian Amerika serikat yang
menetapkan standar dalam proses pengadilan .
Daubert Standard
|
Daubert-like
Standard
|
Fyre
Standard
|
Own
Standard
|
Connecticut
|
Alabama
|
Alaska
|
North Dakota
|
Delaware
|
Arkansas
|
Arizona
|
South Carolina
|
Georgia
|
Colorado
|
California
|
Virginia
|
Indiana
|
Hawaii
|
Florida
|
Wisconsin
|
Kentucky
|
Idaho
|
Illinois
|
|
Louisiana
|
Iowa
|
Kansas
|
|
North Carolina
|
Maine
|
Massachusetts
|
|
Ohio
|
Montana
|
Maryland
|
|
Oklahoma
|
Nevada
|
Michigan
|
|
Oregon
|
Texas
|
Minnesota
|
|
Rhode Island
|
Utah
|
Mississippi
|
|
South Dakota
|
Missouri
|
||
Tennessee
|
Nebraska
|
||
Vermont
|
NewHampshire
|
||
Washington
|
New Jersey
|
||
West Virginia
|
New Mexico
|
||
Wyoming
|
New York
|
||
Pennsylvania
|
Kesimpulan
Lebih
dari 15 tahun terakhir, semenjak diterapkan nya Standar Daubert , menunjukkan
adanya perkembangan yang signifikan dalam proses hukum pengadilan dinegara yang
menerapkan standar tersebut. Trilogy “Daubert” telah meningkatkan kualitas bukti yang digunakan
juri dalam memvonis seseorang di pengadilan. Namun masih banyak juri/hakim yang
membuat keputusan berdasarkan kesaksian ahli yang tidak didukung oleh ilmu
pengetahuan secara valid dan specific, yang hanya berdasarkan akan pendapat
ahli “secara umum”. Penerapan sebuah standar baru yang berhubungan dengan
“hidup-mati seseorang” memang bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan.
Namun bila metodologi ataupun teori tersebut dapat dianggap sebagai sebuah
solusi bagi perkembangan, perbaikan dan peningkatan mutu, seharusnya standar
Daubert harus diterapkan ke seluruh Negara bagian Amerika Serikat.
Referensi
Calhoun, M. C. (2009). SCIENTIFIC EVIDENCE IN COURT :
DAUBERT OR FRYE , 15 YEARS LATER by.
Kent, J. C. S., Bradley, J., & Bassett, S. (2010). DAUBERT/KELLY -
Texas Forensic Science Conference.
Sites .[Online]. Accessed on 23
September 2015 . Available at : https://www.law.cornell.edu/wex/Daubert_standard
Sites .[Online]. Accessed on 23
September 2015 . Available at : https://www.law.cornell.edu/wex/Frye_standard
Tidak ada komentar:
Posting Komentar