Laman

Selasa, 20 Oktober 2015

Daubert vs Fyre


Peraturan 702 dan 104  mensyaratkan bahwa pengadilan harus menentukan apakah pendukung kesaksian ahli yang disodorkan telah didukung oleh bukti yang jelas , bukti tersebut harus:

1.      Realible , dapat dipercayai kebenarannya dengan membuktikan bahwa :
·         Teori ilmiah yang mendasari bukti tersebut valid
·         Teknik dalam menerapkan teori tersebut valid
·         Teknik yang diterapkan sesuai dengan keadaan yang semestinya
2.      Relevan , bahwa bukti tersebut sesuai dengan teori dan metodologi yang diterapkan pada proses hukum pengadilan


     Pada tahun 1993 Mahkamah Agung menetapkan Standar baru bagi pengadilan Federal untuk mengevaluasi diterima atau tidaknya kesaksian seorang ahli, melalui “Daubert v.Marrell Dow Pharmaticeuticals, Inc., 509 US 579”. Menggantikan standar Fyre yang telah diterapkan dari tahun 1923. Hal ini menimbulkan berbagai macam perdebatan apakah  menolak , menerima atau bahkan tidak kedua-duanya.

Daubert Standard

Adalah standar yang digunakan oleh hakim untuk membuat penilaian awal apakah kesaksian ilmiah dari ahli didasarkan pada penalaran atau metodologi ilmiah yang valid dan benar-benar dapat diterapkan pada fakta-fakta dari apa yang dipermasalahkan.
Menurut standar Daubert ,ada 5 faktor yang menentukan apakah metodologi ilmiah tersebut dapat digunakan atau tidaknya, antara lain :

  1. Apakah teori atau teknik tersebut dapat dan telah diuji;
  2. Apakah teori tersebut telah  mengalami review dan publikasi;
  3. Apakah teori tersebut telah diketahui potensi dari tingkat kesalahan nya;
  4. Keberadaan dan pemeliharaan standar mengendalikan peaplikasiannya;
  5. Apakah telah mendapat penerimaan secara luas dalam komunitas ilmiah yang relevan


Fyre Standard

       Fyre standarad merupakan standar yang digunakan untuk menentukan diterima atau tidaknya kesaksian ilmiah seorang pakar, dirumuskan pada “ Frye v. Amerika Serikat, 293 F. 1013 (DC Cir. 1923)". Pengadilan yang menerapkan standar Frye harus menentukan apakah metode yang digunakan sebagai bukti itu telah menerima penerimaan secara umum oleh para ahli dibidang tertentu dimana ia berasal.
      Untuk memenuhi standar Frye, bukti ilmiah yang disampaikan di pengadilan harus ditafsirkan oleh pengadilan sebagai "hal-hal yang berlaku secara umum"  dari berbagai pendapat yang berbeda dari  komunitas ilmiah terkait. Hal ini berlaku untuk semua prosedur, prinsip atau teknik yang dapat disajikan dalam proses dari kasus yang terjadi pengadilan. The Frye standar telah ditinggalkan oleh banyak negara dan pengadilan federal yang lebih mendukung standar Daubert, tetapi masih menjadi dasar hukum di beberapa negara bagian lainnya.


Daubert vs Fyre

       Antara Fyre dan Daubert sebenarnya memiliki fungsi yang sama , ialah merupakan standar dalam menentukan “diterima atau tidaknya ,kesaksian ahli” yang berbeda adalah standar Fyre lebih menekankan kepada penerimaan yang dianggap para ahli “teori yang berlaku secara umum” , sedangkan Daubert lebih membatasi dan memilah-milah teori tersebut berdasarkan beberapa criteria standar(Daubert) yang harus dipenuhi , sebelum pendapat ahli tersebut diakui dan diterima oleh pengadilan secara valid.

      Daubert Criteria bisa dikatakan sebagai sebuah penyempurnaan dari standar fyre, dikarenakan proses penerimaan “bukti ilmiah” yang didasari standar Daubert , dapat diaplikasikan ke berbagai bidang secara spesifik, hingga setiap permasalahan/ kasus hukum terkait bidang ke-ilmuan yang berbeda akan mendapatkan proses validasi “ bukti ilmiah” yang berbeda.
 Beberapa Federal dan Pengadilan Negara telah meninggalkan Standar Frye, dan menggantinya dengan Standar Daubert, namun ada juga yang menerapkan standar tersendiri.
Keenganan beberapa Negara bagian untuk mengadopsi standar Daubert dikarenakan standar Fyre telah dipakai selama ratusan tahun, sehingga untuk merubah hukum berdasarkan standar yang baru dan menghilangkan sebuah dasar hukum yang selama ini telah mereka terapkan, akan sangat mustahil. Mereka lebih memilih mencarialternative hukum daripada harus menghapuskan hukum yang telah lama mereka anut.

       Tidak seperti pengadilan federal - yang mengharuskan penerapan Peraturan 702 dan  Standar Daubert untuk semua jenis kesaksian ahli - banyak pengadilan  negara bagian yang memiliki standar tentang “penerimaan untuk berbagai jenis kesaksian ahli”  yang berbeda . Dengan demikian, terdakwa yang dituntut di dalam  Negara bagian yang menerepkan Frye tidak akan  mendapatkan  perlindungan dari uji reliabilitas ilmiah Daubert “karena mereka tidak menerapkannya  tetapi juga dapat dilarang mennggunakan standar Frye, karena tidak berdasarkan pada ketentuan , keadaan seperti itu akan memaksa Pengadilan untuk kembali kepada status “opini murni”. Bisa disimpulkan bahwa, bila penerepan standar Fyre tidak dapat diterima dalam satu kasus tertentu maka peraturan yang akan dijalankan adalah “opini murni”,. “Opini Murni” merupakan pendapat sebab-akibat yang menggunakan metodologi diagnosis dan mengandalkan pengalaman dan pelatihan para saksi, sehingga penerpan Fyre yang menitik beratkan pada “pendapat secara umum” tidak diperlukan. Hal ini terus menjadi perdebatan dinegara-negara yang menganut standar Fyre. Namun “opini murni” masih dianggap sebagai satu solusi bila terjadi keadaan dimana Fyre memang benar-benar tidak bisa diterapkan. Bisa dikatakan peraturan “opini murni’ merupakan alternative dari standar fyre.
Dan bahkan ada beberapa Negara bagian yang tidak menerapkan salah satu diantara 2 standar yang telah dijelaskan diatas, pengadilan Negara bagian tersebut memiliki sebuah standar tersendiri yang mereka rancang dan terapkan secara khusus pada hukum dan pengadilan mereka.

Dibawah ini merupakan daftar status Negara-negara bagian Amerika serikat yang menetapkan standar dalam proses pengadilan .
Daubert Standard
Daubert-like Standard
Fyre Standard
Own Standard
Connecticut
Alabama
Alaska
North Dakota
Delaware
Arkansas
Arizona
South Carolina
Georgia
Colorado
California
Virginia
Indiana
Hawaii
Florida
Wisconsin
Kentucky
Idaho
Illinois

Louisiana
Iowa
Kansas

North Carolina
Maine
Massachusetts

Ohio
Montana
Maryland

Oklahoma
Nevada
Michigan

Oregon
Texas
Minnesota

Rhode Island
Utah
Mississippi

South Dakota

Missouri

Tennessee

Nebraska

Vermont

NewHampshire

Washington

New Jersey

West Virginia

New Mexico

Wyoming

New York



Pennsylvania


Kesimpulan
Lebih dari 15 tahun terakhir, semenjak diterapkan nya Standar Daubert , menunjukkan adanya perkembangan yang signifikan dalam proses hukum pengadilan dinegara yang menerapkan standar tersebut. Trilogy “Daubert” telah  meningkatkan kualitas bukti yang digunakan juri dalam memvonis seseorang di pengadilan. Namun masih banyak juri/hakim yang membuat keputusan berdasarkan kesaksian ahli yang tidak didukung oleh ilmu pengetahuan secara valid dan specific, yang hanya berdasarkan akan pendapat ahli “secara umum”. Penerapan sebuah standar baru yang berhubungan dengan “hidup-mati seseorang” memang bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan. Namun bila metodologi ataupun teori tersebut dapat dianggap sebagai sebuah solusi bagi perkembangan, perbaikan dan peningkatan mutu, seharusnya standar Daubert harus diterapkan ke seluruh Negara bagian Amerika Serikat.


Referensi
Calhoun, M. C. (2009). SCIENTIFIC EVIDENCE IN COURT : DAUBERT OR FRYE , 15 YEARS LATER by.
Kent, J. C. S., Bradley, J., & Bassett, S. (2010). DAUBERT/KELLY - Texas Forensic Science Conference.
 Sites .[Online]. Accessed on 23 September  2015 . Available at : https://www.law.cornell.edu/wex/Daubert_standard
 Sites .[Online]. Accessed on 23 September 2015 . Available at : https://www.law.cornell.edu/wex/Frye_standard

Tidak ada komentar:

Posting Komentar