Rangkuman Jurnal Penelitian
“ The Use and Interpretation of
Quasi-Experimental Studies in Medical Informatic”
by
(Anthony D. Harris, MD,MPH, Jessina
C.McGregor, PhD, Eli N. Perencevich, MD, MS, Jon P, Furuno, PhD, Jingkun Zhu,
Ms, Dan E.Petterson, MD, MPH, Joseph Finkelstein, MD)
Matakuliah : Metode Penelitian
Dosen :
Izzati Muhimmah, Ph.D
Nama :
Nora Lizarti
NIM :
14917222
Quasi eksperimental adalah ilmu yang bertujuan untuk mengevaluasi intervensi tapi
tidak menggunakan pengacakan. Sama dengan ujicoba secara acak, quasi
eksperimental bertujuan untuk membuktikan hubungan sebab akibat antara
intervensi dan hasil yang diperoleh. Penelitian quasi eksperimental dapat
menggunakan pre-intervensi dan post-intervensi pengukuran serta tidak secara
acak memilih group kontrol.
Berdasarkan
buku tahunan informatika medis
1992-2005 dikelompokkan beberapa kategori pengaplikasian studi kasus
penelitian quasi eksperimenal , yaitu : (1) Kesehatan dan manajemen klinik , (2) catatan pasien (medical record) , (3) sistem informasi kesehatan , (4) Pemrosesan Sinyal medis dan pencitraan biomedis, (5) Sistem Pendukung Keputusan, dan sistem cerdas, (6) Pengetahuan dan Pengguna Informatika, (7) Bio Informatika.
Dalam literatur ilmu sosial,
penelitian kuasi-eksperimental dibagi menjadi empat kelompok desain:
A. Desain Quasi-eksperimen tanpa
kelompok kontrol
B. Desain
Quasi-eksperimen yang menggunakan kelompok kontrol tetapi tidak ada pretest
C. Desain
Quasi-eksperimen yang menggunakan kelompok kontrol dan pretest
D. Desain gangguan
rangkaian waktu (time-series)
Pada umumnya desain yang berada pada
kategori D lebih baik secara kualitas dibandingkan desain penelitian kategori
C, begitu juga dengan kategori C, lebih baik daripada kategori B, dst. Sama
halnya dengan setiap sub kategori , sebagai contoh , desain A5 lebih baik dari
desain A4 , dst.
Penelitian Kategori A :
Desain kuasi-eksperimental tanpa Kontrol Grup
- Desain A1 :Desain Satu-Group postest (X O1)
Desain ini merupakan desain terlemah
dari desain kuasi-eksperimental yang dibahas pada paper ini, namun, desain penelitian ini sering digunakan dalam
informatika medis. Tanpa pengamatan pretest atau kelompok kontrol, ada beberapa
ancaman terhadap validitas internal..
Desain ini cocok untuk digunakan pada
kasus : Kesehatan dan Manajemen Klinik, Medical Record, Sistem Informasi
Kesehatan, dan Pengetahuan dan pengguna Informatika . Namun pada desain ini
tidak satupun ditemukan adanya pembatasan terhadap metode Quasi.
- Desain A2 : Desain Satu-Group Pretest-Posttest (O1 X O2)
Desain penelitian ini sangat umum
digunakan. Pengukuran pretest dan posttest hanya memiliki satu variable,
sehingga pretest sering berfungsi sebagai kontrol dari sebuah pengukuran.
Prestest memiliki informasi tentang terjadi atau tidaknya intervensi pada posttest.
Desain ini cocok untuk digunakan pada
kasus : Kesehatan dan Manajemen Klinik, Medical Record, Sistem Informasi
Kesehatan, Sistem Penunjang Keputusan
dan Sistem cerdas, dan Pengetahuan dan pengguna Informatika . Namun pada desain
ini satu-satu nya penelitian yang memiliki batasan terhadap metode quasi adalah
studi kasus kesehatan dan manajemen klinik, yang diteliti oleh, Hwang, Mikulich
dan Rocha, pada penelitian desain 1
- Desain A3. Desain Satu-Group Pretest-Posttest Menggunakan Double Pretest (O1 O2 X O3)
Keuntungan dari desain penelitian ini
daripada A2 yaitu adanya penambahan
pretest kedua sebelum intervensi membantu memberikan bukti yang dapat
digunakan untuk membantah fenomena regresi untuk nilai tengah(mean) dan sebagai
penjelasan alternatif untuk setiap hubungan yang diamati antara intervensi dan
hasil posttest.
- Desain A4 . Desain Satu-Group Pretest-Posttest Menggunakan Nonequivalent variabel terikat (dependent variable) ({O1a, O1b} X {O2a, O2b})
Desain ini melibatkan masuknya
nonequivalent variabel dependent /terikat (b) selain variabel dependen utama
(a). Variabel a dan b harus menilai konstruksi yang sama; yaitu, dua pengukuran
harus dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama dan variabel pengganggu kecuali
untuk efek dari intervensi.
- Desain A5 : Desain penghapusan-perlakuan (treatment) (O1 X O2 O3 remove X O4)
Keuntungan dari desain ini yaitu
memungkinkan seseorang untuk menguji hipotesis tentang hasil dengan adanya
intervensi dan dalam ketiadaan intervensi.
Desain ini cocok untuk digunakan pada
kasus : Kesehatan dan Manajemen Klinik dan Medical Record. Namun pada desain
ini tidak satupun ditemukan adanya pembatasan terhadap metode Quasi.
·
Desain A6 : Desain
pengulangan-perlakuan/treatment (O1 X O2 menghapus X O3 X O4)
Keuntungan
dari desain ini yaitu menunjukkan reproduktifitas dari hubungan antara
intervensi dan hasilnya.
Karena
dalam desain ini, subjek dapat berfungsi sebagai kontrol mereka sendiri, ini
dapat menghasilkan efisiensi statistik lebih besar dengan lebih sedikit jumlah
subjek penelitian
Penelitian Kategori B : Desain
kuasi-eksperimental yang menggunakan
kelompok Kontrol tetapi tidak ada
Pretest
·
Desain B1 : Desain Posttest dengan Nonequivalent Grup:
Kelebihan pada desain ini adalah
adanya kelompok pembanding , sehingga mencegah ancaman tertentu untuk validitas
termasuk kemampuan untuk menyesuaikan variabel pengganggu. Namun desain ini
memiliki kekurangan yaitu mungkin terjadi kebingungan karena dalam desain
penelitian ini, kedua kelompok mungkin tidak setara (Tugas untuk kelompok tidak
dilakukan secara acak).
Desain ini cocok untuk digunakan pada
kasus : Kesehatan dan Manajemen Klinik, Medical Record, Sistem Informasi
Kesehatan, dan Pengetahuan dan pengguna Informatika . Namun hanya satu yang
menggunakan pembatasan terhadap metode Quasi yaitu pada kasus Kesehatan dan
Manajemen Klinik.
Penelitian Kategori C : Desain
kuasi-eksperimental menggunakan Kontrol Grup dan pretest
Pada desain ini intervensi
tidak diacak. Group
kontrol terpilih dari kelompok
pembanding. Jika
intervensi dan kelompok kontrol serupa dengan pretest, semakin kecil
kemungkinan ada variabel pengganggu penting yang membedakan dua kelompok.
·
Desain C1 : Grup kontrol yang tidak diberikan treatment dengan
Dependent
Pretest dan Sampel posttest:
Penggunaan
kedua pretest dan kelompok pembanding memudahkan untuk menghindari ancaman
validitas tertentu. Namun, karena kedua kelompok yang nonequivalent (tugas
untuk kelompok tidak diacak),mungkin terdapat kecondongan(bias) pilihan.
Desain
ini cocok untuk digunakan pada kasus : Sistem Pendukung Keputusan , dan
Pengetahuan dan pengguna Informatika . Kedua-dua studi kasus diatas telah di
teliti dengan pembatasan metode quasi
·
Desain C2 : Desain grup kontrol yang tidak diberikan treatment
dengan Dependent Pretest dan Sampel posttest menggunakan Double Pretest :
Pada
desain ini, pretest di kelola pada dua waktu yang berbeda. Keuntungan utama
dari desain ini adalah untuk mengontrol
efek pembaur yang berbeda waktu variasinya pada kelompok interverensi dan
kelompok pembanding.
Desain ini cocok untuk digunakan pada
kasus : Kesehatan dan Manajemen Klinik, Namun pada desain ini tidak ditemukan
adanya pembatasan terhadap metode Quasi.
·
Desain C3 : Desain grup kontrol yang tidak diberikan treatment
dengan Dependent Pretest dan Sampel posttest menggunakan Switching
Replication :
Kelebihan dari desain ini, dibandingkan dengan
desain C2 adalah pada desain ini menunjukkan reproduksivitas dari dua
pengaturan yang berbeda. Penelitian ini tidak terbatas hanya pada dua kelompok
saja,karena pada kenyataannya hasil dari penelitian ini memiliki tingkat
validitas yang tinggi jika efek dari intervensi di duplikasi berkali-kali dalam
beberapa kelompok yang berbeda.
Desain ini, sangat cocok untuk diterapkan pada
informatika medis , dimana teknologi baru dan software baru sering
diperkenalkan dan tersedia secara bertahap.
Penelitian Kategori D : Desain Interrupted Time-Series
Keuntungan
dari desain ini terletak pada pengukuran yang bersifat multiple antara sebelum
dan sesudah intervensi , yang memudahkan dalam melakukan pengalamatan dan
control terhadap pembaur dan regresi dari sebuah rata-rata. Selain itu, secara
statistik, desain ini memiliki kemampuan analisa yang kuat dan juga kemampuan
untuk mendeteksi perubahan dari penurunan atau intersepsi nilai sebagai akibat
dari intervensi dengan tujuan untuk merubah nilai rata-rata.
Desain ini cocok untuk digunakan pada
kasus : Kesehatan dan Manajemen Klinik dan Sistem Penunjang Keputusan dan
Sistem Cerdas. Namun pada desain ini tidak satupun ditemukan adanya pembatasan
terhadap metode Quasi.
Berdasarkan
hasil dari penelitian jurnal JAMIA dalam 4 tahun terakhir, ada 25 penelitian tentang
eksperimen quasi, 22 artikel telah dipublikasikan. Dari ke-25 itu, 15
penelitian termasuk kepada kategori A, 5 penelitian termasuk kategori B, dan 2
penelitian berada pada kategori C, dan tidak penelitian yang berada di kategori
D. Walaupun tidak ada penelitian yang berada pada kategori D (Analisa Desain
Interrupted Time-Series), namun 3 dari penelitian di klasifikasikan sebagai
kategori A memiliki data yang bisa dianalisa dengan menggunakan analisa
interrupted time-series. Sembilan dari 25 penelitian(36%) tersebut ,merupakan
pembatasan yang potensial dari desain penelitian eksperimen quasi. Sedangkan dalam
empat tahun periode IJMI, dari 9 penelitian ekseperimen quasi, delapan
diantaranya telah di publikasikan. Dari 9 penelitian tersebut, 5 penelitian
masuk kepada kepada kategori A, 1 kategori B, dan 1 pada kategori C, dan 2
lainnya termasuk kategori D. Dua dari Sembilan penelitian ( 22%) tersebut merupakan pembatasan yang potensial dalam
desain penelitian eksperimen quasi.
Meskipun penelitian desain quasi
eksperimental sering dilakukan di literature informatika medis, terbukti dengan
adanya 34 penelitian dalam 4 tahun terakhir dari dua jurnal , hanya sedikit
diantaranya yang membahas tentang manfaat dan keterbatasan dari pendekatan quasi
eksperimental tersebut. Seperti yang telah diuraikan dalam makalah ini, hirarki
relatif dan nomenklatur(susunan) penelitian tentang desain quasi eksperimental memang
ada, dengan beberapa desain yang memungkinkan intervensi kausal dari asosiasi
yang diamati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar