Dalam
forensika digital, mencari dan menemukan bukti digital jauh lebih susah
daripada mencari bukti seperti forensic konvensional. Agar dapat dianalisa dan
digunakan secara valid , bukti digital harus ditangani sesuai dengan sifat dan
karakteristiknya karena bukti digital bersifat rentan, mudah dimanipulasi,
mudah dihapus, dan dimodifikasi. Keunikan dari bukti digital adalah dapat di-
interpretasikan dalam bentuk biner dan bit, yang bisa saja berada “dimana saja”.
Maka diperlukan kemampuan dari seorang
investigator forensic digital , untuk menemukan bukti digital sebanyak dan
se-valid mungkin, dan pengetahuan tentang “lokasi “bukti digital sangat diperlukan.
Dalam
buku nya yang berjudul Digital Forensik : Digital
Evidence in Criminal Investigation , Angus M. Marshal(2008), membagi lokasi
terdapatnya bukti digital dalam 4 jenis utama , yaitu :
1.
Live Data
2.
Delete Data
3.
Swap Space
4.
Slack Space.
- Live Data
Live
data adalah data yang muncul pada sistem dalam format tertentu sehinga data
tersebut dapat diakses oleh pengguna atau perangkat lunak secara langsung.
Biasanya, data-data tersebut merupakan hasil operasi normal dari perangkat atau
perangkat lunak sebagai akibat dari tindakan yang disengaja.
Secara
umum, live data memiliki nilai pembuktian yang lebih besar karena mereka dapat secara
langsung menampilkan kegiatan atau aktifitas yang dilakukan oleh user ataupun
sistem. Selain itu, dikarenakan file
dari live data dibuat dan dikelola langsung sistem operasi didalam sebuah
software, maka live data memiliki cap
waktu/ timestamps, sejauh jam pada perangkat tersebut akurat.
Timestamps/Cap
waktu
Sebagian
besar sistem operasi memiliki tiga timestamps untuk setiap file pada sistemnya,
yang dikenal sebagai MAC (Modified, Accessed, Created) time:
a.
Modified:
Mencatat
waktu kapan terakhir kali file tersebut dimodifikasi, yaitu ketika terakhir
disimpan.
b. Access
Mencatat
waktu kapan terakhir kalinya file tersebut dibaca. Pada sebagian besar sistem
operasi ini hanya mencatat tanggal, bukan waktu secara lengkap ( jam , menit,
detik).
c.
Created
Mecatat
ketika file tersebut muncul untuk pertama kalinya pada sistem sebagai file
baru.
Timestamps merupakan salah satu bagian dari file meta-data yang dapat digunakan untuk menentukan urutan kejadian dan sifat aktivitas di sistem.
- Delete Data
Salah
satu area yang berguna dalam mencari bukti digital adalah data yang dihapus
didalam sistem. Delete data merupakan
data yang pernah ada pada suatu lokasi penyimpanan dahulunya, namun telah dihapus oleh pengguna atau sistem operasi
untuk beberapa alasan.
Sebagian
besar sistem operasi tidak benar-benar menghapus data yang dihapus, dan hal itu
sangat menguntungkan para investigator forensic.
Sistem
operasi, biasanya menandai sebuah area perangkat penyimpan untuk ditempati oleh
data yang telah dihapus, sehingga dapat digunakan kembali. Hal ini dilakukan
karena, secara historis, menghapus data adalah tugas sulit dan memakan waktu yang lama maka jauh lebih mudah
untuk hanya menandai ruang sebagai ruang tersedia untuk digunakan kembali atau
menimpa data tersebut bila diperlukan.
Kerugian
daripada fungsi ini , informasi dari
delete file ini dapat digunakan oleh oknum-oknum tertentu untuk melakukan
kejahatan, karena dengan alat dan software yang tepat, data tersebut dapat
dipulihkan , dan digunakan untuk tujuan tertentu, contohnya pemerasan, atau
penyebaran content senonoh. Sayangnya, karena files telah ditandai sebagai “file
yang dihapus”, meta-data file tersebut tidak bisa lagi dianggap sepenuhnya
dapat diandalkan, sehingga informasi seperti waktu MAC ( Modified,
Access, Created) tidak bisa diandalkan seperti pada live data.
- Swap place
Fitur
lain yang umum terdapat pada sistem operasi dan aplikasi modern adalah
kemampuan untuk menggunakan perangkat penyimpanan seolah-olah mereka adalah
bagian dari mesin utama RAM. Perkembangan dari teknologi membuat peragkat
seolah-olah memiliki memori utama lebih
besar, sebagai cara untuk menjaga biaya hardware turun. Biaya RAM original,
rata-rata, sekitar 10 kali lebih besar dari disk penyimpanan.
Konsep
dari swap place adalah, ketika kita
menjalankan sebuah program secara multitasking , maka program yang berjalan
dibawah program utama akan menyimpan secara otomatis pada suatu area yang
disebut swap place, dan saat program tersebut kembali dibuka, fungsi-fungsi
dari program itu akan tetap berjalan.
Proses
swapping benar-benar otomatis dan di bawah kendali perangkat lunak. Pengguna
biasanya hanya dapat memilih berapa banyak ruang disk yang dapat digunakan
sebagai ruang swap, tetapi tidak dapat memilih program atau potongan data yang
akan bertukar keluar/masuk.
Karena
lebih banyak data dan program menempati memori utama, sistem memonitor
penggunaan memori dan mengidentifikasikan daerah mana yang paling digunakan dalam hal
frekuensi penggunaan, berdasar penggunaan atau ukuran lainnya. Ketika memori
utama menjadi terlalu "ramai" untuk mengakomodasi perangkat lunak
baru atau data, sistem operasi memilih bagian mana dari memori untuk menyimpan
ke disk dan kembali mengalokasikan-data atau program baru. Kemudian, ketika
program yang awalnya dimiliki memori perlu akses ke sana lagi, sistem operasi
memilih daerah baru untuk swap keluar, memindahkannya ke disk dan kemudian
beban data asli kembali ke memori utama.
Karena
pengguna tidak memiliki kontrol proses, sangat mungkin untuk menemukan data
pada swap space. Swap space sering menjadi sumber informasi yang baik tentang
password untuk mengenskripsi files dan data sensitif lainnya.
Karena
Swap space selalu konstans digunakan,
dan tidak memiliki metadata tertentu yang terkait maka sulit untuk menentukan kapan
tepatnya data tersebut disimpan didalamnya.
- Slack Space
Slack space
adalah data yang disimpan bersama live
data, tapi tidak sengaja diletakkan di sana oleh pengguna. Slack space cenderung muncul karena
beberapa sifat dari perangkat penyimpanan dan file systems yang mengharuskan bahwa ada jumlah
minimum data yang harus ditulis, atau membaca dari, perangkat penyimpanan.
Ukuran yang tepat dari Satuan Alokasi Minimum / Minimum Allocation Unit ( MAU) bervariasi dari file sistem ke file
sistem lainnya. Semakin besar MAU,
semakin besar kesempatan slack space berisi data yang berguna bagi penyelidikan.
Gambar
diatas menunjukkan bagaimana MAU
menyebabkan terjadinya slack space
ketika data ditulis pada perangkat. MAU akan
memastikan bahwa ketika data ditulis dia akan memenuhi alokasi minimum , bila
tidak sistem MAU akan mengambil
secara acak data dari beberapa program untuk mengisi kekurangan tersebut. Pengguna
tidak memiliki kontrol atas bagaimana sistem memilih area mana dari memori untuk
digunakan sebagai padding ( area pengalokasian data slack). Pada gambar diatas tiga blok benar-benar terisi, namun blok
ke-empat tidak terisi penuh sehingga harus diisi oleh beberapa data yang
diambil secara acak dari RAM.
Karena
data pada slack space ditulis pada
waktu yang sama dengan isi sebenarnya dari file, modified time dapat digunakan
untuk menunjukkan bahwa data muncul dalam memori utama tepat pada saat file
tersebut dibuat. Data dalam slack space
tidak dibuat tersedia untuk program “read”,
sehingga waktu pengaksesan (access time) menjadi tidak signifikan.
Referensi
Marshall, A.M., 2008. Digital Forensics : Digital
Evidence in Criminal Investigation. Jonh
wiley & Sons, Ltd. West Sussex, UK,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar