Dr.Edmond Locard
Locard Exchange Principle adalah sebuah metodologi yang dikembangkan oleh Dr. Edmond Locard (1877-1966),
seorang professor di bidang kedokteran di universitas Lyons, dan juga merupakan
asisten dari pelopor kriminolog Alexandre Lacassagne.
Pada tahun 1920, Locard menerbitkan “L'enquête
Criminelle et les Méthodes Scientifiques”, yang memunculkan sebuah teori ataupun metode bagi ajaran forensic
bahwa “every contact leaves a trace”, teori tersebut menjadi dasar dalam ilmu
forensika dan merupakan pelopor dari teknik transfer bukti.
Locard mengatakan bahwa :
“Whenever two objects come into contact, there is always a transfer of material. The methods of detection may not be sensitive enough to demonstrate this, or the decay rate may be so rapid that all evidence of transfer has vanished after a given time. Nonetheless, the transfer has taken place.”
Konsepnya adalah setiap kali kita melakukan kontak dengan orang, tempat, atau objek
lain, maka
hal tersebut akan menghasilkan
sebuah pertukaran
material fisik,
tidak
perduli bagaimanapun caranya seseorang memanipulasi dan membersihkan lokasi
kejahatan, sesuatu pasti akan tertinggal. Walaupun metode-metode deteksi tidak
cukup sensitive untuk menunjukkan adanya transfer, ataupun adanya kemungkinan
hilangnya tanda-tanda pertukaran material tersebut dalam kurun waktu tertentu,
namun demikian transfer tetap saja telah terjadi. Dalam dunia forensika,
pertukaran material fisik ini lah yang disebut dengan jejak dari barang bukti (
trace evidence).
Beberapa contoh umum dari jejak bukti termasuk:
• Rambut• Sidik jari• Jejak tanah pada sepatu• Setetes darah pada objek tertentu• Bekas penggunaan tisu, kain, ataupun handuk• Pecahan kaca• serat dari pakaian• DNA, dll
· IntensitasSemakin sering terjadinya contact antara 2 objek, maka semakin besar kemungkinan adanya transfer material· DurasiSemakin lama waktu terjadi kontak antara 2 objek , maka semakin besar kemungkinan adanya transfer· Sifat objekSifat, bentuk dan jenis dari sebuah objek akan mempengaruhi trace evidence yang dihasilkan, sebagai contoh : objek yang bersifat benda keras ataupun cairan,akan menghasilkan trace yang berbeda.
Teknik Locard terbukti
berguna untuk Secret Service Perancis selama Perang Dunia I (1914- 1918),
ketika ia mampu menentukan di mana tentara dan tahanan telah meninggal dengan
memeriksa noda di seragam mereka. Teknik tersebut juga telah berhasil
mengidentifikasi penyerang dari seorang wanita, dengan tekniknya Locard
menemukan bukti adanya transfer material dari bawah kuku perempuan tersebut. Dalam
dunia peradilan bukti dari sebuah transfer material fisik ini disebut dengan
visum et repertum.
Locard Exchange Principle
telah mengubah teori dan metode dari ilmu forensic, ia mengembangkan sebuah teori yang membuka sudut pandang baru bagi dunia forensika, pada masa itu. Dan hingga saat ini teori tersebut masih dipakai. Banyak jurnal publikasi forensic yang
mengutip teori Locard tersebut. Dan tak heran , beberapa pendapat ahli yang
menganggap Edmond Locard sebagai Bapak Forensika.
Referensi
Ariss, B. J. (2010). Locard’s Exchange Principle:,
(August), 40–42.
Bertino, A. “Bub.” (2012). Crime-Scene Investigation and Evidence
Collection. Retrieved from http://www.bertinoforensics.com/textbook_info.html
CSI. (n.d.). A Field Guide For CSI : LIN-WOOD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar