Laman

Rabu, 14 Oktober 2015

Kasus Investigasi Bukti Digital Yang Melibatkan Laboratorium Forensic



                                             (gambar diambil dari http://cyberintelligentsecurity.net/digital-forensics-training-courses.php)


“ Kasus Hilangnya 2 orang Gadis di Minnesota”



2 orang gadis Andover berusia 13 tahun , dilaporkan hilang oleh orang tuanya, pada Senin 06 Oktober 2014 lalu, kasus tersebut ditangani oleh kepolisan darerah Minnesota, A.S. Hal pertama yang dilakukan detective adalah mencari bukti digital pada iPOds dan Smartphones kedua gadis yang menghilang tersebut. Keesokan harinya polisi berhasil menemukan kedua gadis tersebut di basement rumah Casey Lee Chine (23 tahun), yang dituduhkan pasal tentang perilaku kejahatan seksual, penculikan dan pengajakan anak dibawah umur.[3]”

Pada kasus ini, barang bukti digital berupa iPods dan smartphones dibawa ke laboratorium komputer forensic Hennepin Country Sherrif’s, dan setelah melalui proses analisa , didapatkan informasi tentang komunikasi berupa pesan yang bersifat seksual. Pesan yang terakhir dikirimkan sebelum 2 orang anak itu menghilang berbunyi : “ Be there” pada pukul 08.31 pm. Dan polisi langsung melacak keberadaan orang yang dikirimi pesan tersebut. Esok harinya polisi telah berhasil mengetahui lokasi dan mendatangi lokasi pelaku.

Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi , alat-alat pada laboratorium forensic komputer dan ilmu forensic digital itu sendiri, kepolisian Minnesota berhasil memecahkan kasus penculikan kurang dari 24 jam. 

Seperti yang ikutip dari artikel harian startribune.com :
…“That [missing girls] case was solved by a detective in the lab, not by any field work or eyewitness accounts. It was digital forensics,” said Commander Paul Sommer. “It’s become an investigation imperative. You try to find the personal electronics.”…..

Laboratorium komputer forensic Hennepin Country Sherrif’s menganalisis ribuan ponsel dan perangkat elektronik pribadi setiap tahun untuk investigasi sendiri maupun untuk lembaga kepolisian lainnya. Pemeriksaan ponsel, tablet dan elektronik pribadi dalam penyelidikan kriminal secara dramatis mengubah cara kasus tersebut dipecahkan. Kasus kejahatan menjadi lebih cepat terselesaikan, dan dengan teknologi dan kualifikasi laboratorium komputer forensic yang bagus, maka melacak keberadaan sesorang bukan merupakan suatu hal yang sulit. Namun dengan akses potensi untuk informasi pribadi yang begitu banyak, polisi juga menghadapi tanggung jawab besar untuk tidak menyalah gunakan data atau melanggar hak privasi orang yang tidak bersalah.


Referensi

Prather, S., 2014. When teens went missing, digital forensics cracked case - StarTribune. , p.
[Online article ] available at :http://www.startribune.com/when-teens-went-missing-digital-forensics-cracked-case/278132541/ .

1 komentar: