Banyak konten multimedia yang telah
mengalami modifikasi, banyaknya software editing untuk konten multimedia,
seperti Photoshop, Uleadvideo, ataupun Visual Studio memudahkan seseorang dalam
melakukan proses modifikasi terhadap konten multimedia tersebut. Jika dilihat
dari segi hukum dan legalitasnya, tentu saja hal tersebut melanggar hukum
karena dapat menimbulkan kesalahan persepsi, pencemaran nama baik ataupun
perbuatan yang tidak menyenangkan walaupun hanya didasari oleh motif yang
sekedar iseng-iseng saja
Pada
postingan kali ini saya mencoba melakukan analisa terhadap konten multimedia
yang telah mengalami modifikasi. Hal pertama yang saya lakukan adalah
menganalisa konten multimedia berdasarkan analisa logika saja tanpa memberikan
analisa secara metadata nya. Seperti 2 gambar dibawag ini.
Gambar 1. Kim Jong-un sedang
menyaksikan peluncuran rudal dari kapal selam milik korea utara
Foto ini digunakan oleh pihak Korea
utara untuk melakukan propaganda terhadap negara-negara lain. baca beritanya disini .
Saya akan mencoba menganalisa
secara visual terhadap gambar diatas, pada gambar diatas terjadi modifikasi
yaitu pada bagian yang ditandai dengan nomor :
1. Rudal pada gambar tidak terdapat
asap putih, seharusnya asap putih dari ekor rudal tidak terputus dengan kepulan
asap yang berada pada permukaan air laut.
2. pantulan dari rudal terhadap air
memiliki sudut refleksi yang tidak tepat dan terlihat canggung.
Dari pengamatan saya foto ini telah
mengalami modifikasi dengan cara di tempelkan, yang maksudnya adalah menyatukan
2 buah objek pada satu gambar.
Gambar 2. Anak-anak yang tetap
santai bermain komputer dalam kondisi ruangan yang banjir
Saya akan mencoba menganalisa
gambar diatas, ada 2 bagian yang sedikit "aneh" yaitu :
1. Seharusnya dalam sebuah ruangan
bayangan hasil pantulan cahaya tidak akan tegak lurus dengan objek aslinya.
Apalagi pada bagian "tangan anak berbaju coklat, seharusnya bayangan dari
bagian tangan kedepan tidak akan terpantul pada permukaan air.
2. dengan melakukan proses zooming,
maka akan dapat dilihat bahwa terjadi proses "blur" pada batas air
dan baju anak tersebut. proses blur sering digunakan untuk menghilangkan
perbedaan pixel yang tajam antara 2 objek yang digabungkan. Menurut pendapat
saya gambar ini telah dimodifikasi
Berikutnya saya akan memberikan
contoh perbedaan foto asli dan palsu dengan bantuan software untuk menganalisa
metadata yang terdapat pada sebuah file. Software yang saya gunakan adalah
JPEGsnoop, dengan bantuan software ini kita dapat melihat informasi file
seperti exif, size , header, class serta maker signature yang terdapat pada
sebuah file dengan format JPEG.
Dibawah ini saya memberikan contoh
dengan 2 buah image yang secara kasat mata terlihat sama . Tidak ada perbedaan
, dan kita tidak bisa membedakan manakah image yang asli dan manakah file yang
merupakan hasil duplikasi atau editing.
Foto 1
Foto
2
Baiklah
, sekarang kita akan melakukan analisa metadata dari gambar Foto 1
Perhatikan kotak merah yang sengaja
saya tandai , pada kotak merah pertama antara signature dan
signature(rotated) dari foto 1 memiliki
kode yang berbeda, dikarenakan file tersebut belum mengalami operasi rotasi
yang biasanya otomatis dilakukan oleh software editing. Lalu pada kotak merah
yang kedua , EXIF maker dan EXIF softwarenya adalah "none" , yang
menandakan metadata EXIF belum mengalami perubahan. Pada kotak ketiga, di
informasikan bahwa foto tersebut diambil dari kamera Canon EOS 1100D dengan
kualitas normal. Dan yang terpenting adalah pada kotak terakhir , disana
tertulis Assesment/penilaian dari gambar foto 1 adalah Class 4 yang menandakan
bahwa foto 1 merupakan foto asli / original.
Bagaimana
dengan Metadata pada Foto 2 ?
Dari hasil analisa metadata pada
Foto 2 , didapatkan informasi bahwa pada kotak merah pertama signature dan
signature(rotated) tidak lagi berbeda, yang artinya foto tersebut pernah di
inputkan pada sebuah aplikasi editing sehingga otomatis menggantikan signature
awal dengan signature rotated yang menjadikan kodenya menjadi sama, dan juga
memiliki Chroma sampling yang berbeda dari 2x1 menjadi 1x 1 . Selain itu pada
kotak kedua terdapat informasi bahwa gambar foto 2 telah mengalami modifikasi
dengan menggunakan Software Adobe Photoshop dengan operasi Save As berkualitas
12. Pada kotak merah ketiga , ada sebuah catatan yang mengatakan bahwa gambar
telah mengalami proses Photoshop IRB yang merupakan format dari software
photoshop itu sendiri. Dan kotak merah keempat merupakan hasil penilaian
software bahwa foto 2 adalah gambar dengan class-1 yang artinya gambar tersebut
telah mengalami proses editing.
Dari analisa secara metadata diatas
, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kedua gambar diatas Foto 1 merupakan gambar asli dan Foto 2
merupakan gambar yang telah dimodifikasi.
Demikian
sedikit pembahasan dari saya tentang analisa konten multimedia. Semoga
bermanfaat. Salam digital Forensik :)
Referensi
Specia, M. (2015, May 20). U.S Official Say That North Korea Missile Photo Was - Wait For It - Fake . Mashable.com. . Retrieved from http://mashable.com/2015/05/20/north-korea-missile-photo-fake/#3IygD0l0Mgq2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar