Laman

Jumat, 15 Januari 2016

Analisa Metadata Konten Multimedia

Banyak konten multimedia yang telah mengalami modifikasi, banyaknya software editing untuk konten multimedia, seperti Photoshop, Uleadvideo, ataupun Visual Studio memudahkan seseorang dalam melakukan proses modifikasi terhadap konten multimedia tersebut. Jika dilihat dari segi hukum dan legalitasnya, tentu saja hal tersebut melanggar hukum karena dapat menimbulkan kesalahan persepsi, pencemaran nama baik ataupun perbuatan yang tidak menyenangkan walaupun hanya didasari oleh motif yang sekedar iseng-iseng saja

Pada postingan kali ini saya mencoba melakukan analisa terhadap konten multimedia yang telah mengalami modifikasi. Hal pertama yang saya lakukan adalah menganalisa konten multimedia berdasarkan analisa logika saja tanpa memberikan analisa secara metadata nya. Seperti 2 gambar dibawag ini.

Gambar 1. Kim Jong-un sedang menyaksikan peluncuran rudal dari kapal selam milik korea utara


Foto ini digunakan oleh pihak Korea utara untuk melakukan propaganda terhadap negara-negara lain. baca beritanya disini .
Saya akan mencoba menganalisa secara visual terhadap gambar diatas, pada gambar diatas terjadi modifikasi yaitu pada bagian yang ditandai dengan nomor :
1. Rudal pada gambar tidak terdapat asap putih, seharusnya asap putih dari ekor rudal tidak terputus dengan kepulan asap yang berada pada permukaan air laut.
2. pantulan dari rudal terhadap air memiliki sudut refleksi yang tidak tepat dan terlihat canggung.
Dari pengamatan saya foto ini telah mengalami modifikasi dengan cara di tempelkan, yang maksudnya adalah menyatukan 2 buah objek pada satu gambar.


Gambar 2. Anak-anak yang tetap santai bermain komputer dalam kondisi ruangan yang banjir


Saya akan mencoba menganalisa gambar diatas, ada 2 bagian yang sedikit "aneh" yaitu :
1. Seharusnya dalam sebuah ruangan bayangan hasil pantulan cahaya tidak akan tegak lurus dengan objek aslinya. Apalagi pada bagian "tangan anak berbaju coklat, seharusnya bayangan dari bagian tangan kedepan tidak akan terpantul pada permukaan air.
2. dengan melakukan proses zooming, maka akan dapat dilihat bahwa terjadi proses "blur" pada batas air dan baju anak tersebut. proses blur sering digunakan untuk menghilangkan perbedaan pixel yang tajam antara 2 objek yang digabungkan. Menurut pendapat saya gambar ini telah dimodifikasi

Berikutnya saya akan memberikan contoh perbedaan foto asli dan palsu dengan bantuan software untuk menganalisa metadata yang terdapat pada sebuah file. Software yang saya gunakan adalah JPEGsnoop, dengan bantuan software ini kita dapat melihat informasi file seperti exif, size , header, class serta maker signature yang terdapat pada sebuah file dengan format JPEG.

Dibawah ini saya memberikan contoh dengan 2 buah image yang secara kasat mata terlihat sama . Tidak ada perbedaan , dan kita tidak bisa membedakan manakah image yang asli dan manakah file yang merupakan hasil duplikasi atau editing.
         
Foto 1

                                                                            Foto 2

Baiklah , sekarang kita akan melakukan analisa metadata dari gambar Foto 1


Perhatikan kotak merah yang sengaja saya tandai , pada kotak merah pertama antara signature dan signature(rotated)  dari foto 1 memiliki kode yang berbeda, dikarenakan file tersebut belum mengalami operasi rotasi yang biasanya otomatis dilakukan oleh software editing. Lalu pada kotak merah yang kedua , EXIF maker dan EXIF softwarenya adalah "none" , yang menandakan metadata EXIF belum mengalami perubahan. Pada kotak ketiga, di informasikan bahwa foto tersebut diambil dari kamera Canon EOS 1100D dengan kualitas normal. Dan yang terpenting adalah pada kotak terakhir , disana tertulis Assesment/penilaian dari gambar foto 1 adalah Class 4 yang menandakan bahwa foto 1 merupakan foto asli / original.


Bagaimana dengan Metadata pada Foto 2 ?


Dari hasil analisa metadata pada Foto 2 , didapatkan informasi bahwa pada kotak merah pertama signature dan signature(rotated) tidak lagi berbeda, yang artinya foto tersebut pernah di inputkan pada sebuah aplikasi editing sehingga otomatis menggantikan signature awal dengan signature rotated yang menjadikan kodenya menjadi sama, dan juga memiliki Chroma sampling yang berbeda dari 2x1 menjadi 1x 1 . Selain itu pada kotak kedua terdapat informasi bahwa gambar foto 2 telah mengalami modifikasi dengan menggunakan Software Adobe Photoshop dengan operasi Save As berkualitas 12. Pada kotak merah ketiga , ada sebuah catatan yang mengatakan bahwa gambar telah mengalami proses Photoshop IRB yang merupakan format dari software photoshop itu sendiri. Dan kotak merah keempat merupakan hasil penilaian software bahwa foto 2 adalah gambar dengan class-1 yang artinya gambar tersebut telah mengalami proses editing.
     
Dari analisa secara metadata diatas , kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kedua gambar diatas  Foto 1 merupakan gambar asli dan Foto 2 merupakan gambar yang telah dimodifikasi.


Demikian sedikit pembahasan dari saya tentang analisa konten multimedia. Semoga bermanfaat. Salam digital Forensik :)

Referensi

Specia, M. (2015, May 20). U.S Official Say That North Korea Missile Photo Was - Wait For It - Fake . Mashable.com. . Retrieved from  http://mashable.com/2015/05/20/north-korea-missile-photo-fake/#3IygD0l0Mgq2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar