Pada postingan kali ini
saya akan me-resume sebuah jurnal Anti forensic yang ditulis oleh Garry C.
Kessler yang berjudul " Anti-Forensic and The Digital Investigator".
Jurnal ini menjelaskan tentang alat-alat dan metode di dalam Anti Forensic. Konsep
dari Anti forensik bukan hanya digunakan untuk kejahatan namun juga dapat
digunakan untuk melindungi privasi.
Apa
itu Anti Forensic?
Menurut Rogers (2006) ,
Anti Forensik adalah usaha untuk menimbulkan efek negatif terhadap keberadaan
dan kualitas dari barang bukti dari lokasi kejadian , atau membuat sebuah
proses analisa barang bukti menjadi susah dilakukan.
Sedangkan menurut Liu
dan Brown (2006) , Anti Forensik adalah pengaplikasian dari sebuah metode
terhadap media digital untuk membuat informasi menjadi tidak valid di depan
persidangan.
Kessler sendiri
mengungkapkan bahwa Anti forensik dapat dilihat dari 2 sudut pandang, pada
perspektif si pelaku kejahatan mungkin anti forensik adalah tindakan untuk
mempersulit diperolehnya sebuah bukti digital , namun dari perspektif subjek
yang melakukan , bisa dinilai sebagai tindakan untuk memproteksi keamanan dari
privasi mereka.
Kategori
dari Metode Anti Forensik
Menurut Rogers(2006)
ada 4 kategori dari metode Anti Forensik, yaitu :
- Data
Hiding
Data
hiding adalah sebuah kegiatan menyembunyikan sebuah data informasi. Data hiding
dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satunya adalah dengan Steganography .
Saat ini banyak terdapat aplikasi Stego yang mampu menyimpan informasi digital
didalam berbagai macam files, termasuk gambar,audio, video, dan file-file
executable. Contoh lainnya adalah Saluran rahasia dalam data protokol
komunikasi yang memungkinkan komunikasi tersembunyi pada sebuah jaringan publik
ataupun private, misalnya Transmission Control Protocol / Internet Protocol
(TCP / IP) suite memiliki kelemahan yang dapat dimanfaatkan untuk memungkinkan
komunikasi rahasia. Data juga dapat disembunyikan pada slack space sebuah hard
drive komputer disembunyikan di dalam Master Boot Record, disisipkandidalam
compact disk danPartisi yang tersembunyi bahkan terenkripsi juga sering
digunakan sebagai tempat penyimpanan data rahasia dan juga metadata dari
berbagai macam file.
- Artefact
Wiping
Artefak
wiping adalah kegiatan menghapus dan menimpa file sehingga tidak mungkin lagi
untuk diperbaiki. Tools artefact wiping sudah banyak tersedia ,seperti BC Wipe,
Eraser, PGP Wipe Destroy yang menggunakan sistem penghapusan dan penimpaan
secara berkali-kali. Penggunaan dari tools tersebut mempersulit seorang
investigator dalam memperoleh informasi penting, dan bisa dikatakan sangat
mustahil.
Software
Automated Artefact Wiping tersedia
dipasaran seolah-olah untuk memungkinkan
pengguna untuk memulihkan ruang penyimpanan dan melindungi privasi seseorang dengan menghapus file-file sementara yang
tidak dibutuhkan yang dianggap dapat merusak hard drive. Tapi perangkat lunak
seperti Evidence Eliminator, Secure Clean, dan Window Washer mampu menghapus
history browser dan Cache file, menghapus file sistem operasi, slack space dan
ruang yang tidak terisi dimana lokasi tersebut merupakan lokasi terdapatnya
barang bukti yang paling penting. Banyak dari program-program ini
dikonfigurasikan untuk menghilangkan sisa-sisa berbagai sistem operasi dan umum
utilitas (misalnya, Windows, MS Office, Internet Explorer, AOL Instant
Messenger, dan Firefox), dan memiliki tambahan plug-in untuk sejumlah besar
aplikasi umum lainnya (misalnya, Eudora, Picasa, RealAudio, dan WinZip) yang
kesemua fitur tersebut bila digunakan oleh pelaku kejahatan akan menghambat untuk pengumpulan barang
bukti
- Trail
Obfuscation
Trail
Obfuscation merupakan salah satu metode anti forensik dimana penggunanya
menyamarkan jejaknya dengan membuat jejakpalsu. Contoh mekanisme Trail
Obfuscation ini diantaranya adalah penggunaan header email palsu dan penggunaan
SSH Tunnel Server. Contoh penggunaan SSH Tunnel Server, ketika seseorang
melakukan akses jaringan, maka alamat yang digunakan bukanlah alamat orang yang
mengakses, melainkan alamat yang digunakannya berubah menjadi alamat SSH Tunnel
Servernya, sehingga dapat membuat jejak palsu.
Selain
itu, trail obfuscation ini juga dapat dilakukan dengan cara me-wiping atau
merubah log file server atau file system event atau mengubah tanggal yang ada
pada file metadata. Cara merubah log file server ini juga dapat mengaburkan
jejak dan meninggalkan jejakpalsu.
- Attacks
Against Computer Forensics Tools
Serangan
langsung terhadap komputer forensik merupakan metode Anti forensik yang paling
baru dan juga paling membahayakan. Menurut Daubert, hakim dapat menentukan
diterimanya bukti ilmiah berdasarkan empat faktor:
·
Pengujian: Apakah prosedur telah teruji?
·
Error Rate: Apakah ada tingkat kesalahan
pada prosedur?
·
Publikasi: Apakah prosedur telah
diterbitkan dan tunduk pada peer review?
·
Penerimaan: Apakah prosedur umum
diterima dalam komunitas ilmiah yang relevan?
Prosedur
anti-forensik, kemudian, dapat menyerang keandalan bukti digital; jika
keandalan bukti bisa berhasil dipertanyakan, menjadi tidak berharga di
pengadilan hukum. Telah sering terjadi penyerangan terhadap Tools dan komputer
forensik , dari laporan Konferensi Black Hat di Amerika Serikat pada 2007 silam
, kelompok tersebut mempresentasikan keberhasilan mereka dalam mengeksploitasi
sejumlah aplikasi forensik komersial dan opensource. Hal ini tentunya menjadi
ancaman besar bagi para investigator forensik karena ke validan dari Tools yang
mereka gunakan akan dipertanyakan di Pengadilan ,sehingga proses dan hasil
investigasi bisa saja di tolak oleh pengadilan.
Aspek
Lain dari Anti Forensik
The Metaspolit Project
The Metaspolit Project
adalah projek kolaborasi dari aplikasi open-source dengan tujuan untuk
memberikan informasi kepada usaha
penetrasi testing (pentest), perkembangan signature dari intrusion
detection system (IDS) , dan pengujian kelemahan sistem. Salah satu output dari
Project Metasploit Anti-Forensic
Investigation Arsenal ( MAFIA) adalah membangun sebuah program ,antara lain :
- Sam
Juicer : sebuah program yang menghasilkan sebuah kode hash dari file NT
Security Access Manager ( SAM) tanpa harus menyentuh hard drive
- Slacker
: sebuah program untuk menyimpan file pada sleck space dari file NTFS
- Transmogrify
: mampu mengalahkan kapabilitas deteksi dari file signature Encase dan memungkinkan user untuk
membuka atau menutup bermacam-macam tipe file
- Timestomp
: adalah sebuah program yang dapat merubah timestamps dari semua file NTFS
Ketika tools MAFIA
sukses menyelesaikan output mereka maka software tersebut dapat digunakan untuk
berbagai macam tujuan, salah satunya adalah menyembunyikan bukti penting dari
sebuah tindak kriminal dan memindahkan nya kepada pihak yang tidak bersalah.
Cryptography
Kriptografi merupakan tools
Anti-Forensik yang paling pamungkas. Dalam kasus anti forensik salah satu
kriptografi yang digunakanya itu pengengkripsian data. Ketika seseorang menggunakan kriptografi maka
investigator akan kesulitan dan bahkan tidak mampu menganalisisnya. Banyak
aplikasi seperti adobe acrobat, ms office dan winzip yang menyediakan mekansime
kriptografi ini dengan mengizinkan user untuk membuat password agar dapat
memproteksi filenya.
Bukan hanya file yang
dapat di enkripsi, bahkan disk juga. Seperti BitLocker, SafeBoot dan lainnya
yang dapat menggagalkan proses forensik. Selain itu penggunaan komunikasi
jaringan yang terenkripsi seperti Secure Socket Layer (SSL), Virtual Private
Network (VPN) membuat trafik komunikasi jaringan menjadi tidak dapat dianalsis.
The User
Banyak orang yang
beranggapan bahwa dengan menggunakan tools anti forensik dapat membuat
pemeriksaan komputer menjadi lebih sulit. Secara umum, terdapat hubungan linear
antara kesulitan dalam penggunaan tools anti forensik dengan seberapa penting
data tersebut harus disembunyikan. Terdapat beberapa fakta, antara lain
- Tidak
semua user akan menginstall Tools Anti Forensik
- Tidak
semua pengguna yang menginstal tools tersebut akan menggunakannya secara
konsisten, dan akan meninggalkan informasi yang tidak berguna
- Tidak
semua user yang menggunakan tools anti forensik akan menggunakan tools
tersebut secara benar, yang mana akan meninggalkan informasi yang tidak
berguna
- Tidak
semua tools anti forensik sama seperti apa yang mereka iklankan, yang mana
tools tersebut masih saja tetap meninggalkan jejak dan bukti.
Time Sensitive Anti
Forensik
Tujuan lain dari anti
forensik adalah untuk melindungi data. Dalam model security, deteksi dan respon
terhadap serangan berlangsung secara otomatis dan membutuhkan waktu yang
relative singkat (detik, menit, atau jam). Hal ini berbanding terbalik dengan
aktivitas forensik seperti identifikasi, akusisi, pemeriksaan, dan analisis
bukti digital yang memerlukan kecerdasan manusia dan memakan waktu yang
relative lama (hari atau minggu). Dalam
beberapa kasus, penggunaan anti forensik ditujukan untuk membuat proses ini
menjadi lebih lama sehingga berakibat gagalnya proses forensik. Investigasi
sangat sensitive terhadap waktu. Hal ini mengingat karena semakin lama proses
forensik yang dilakukan maka akan semakin banyak membuang waktu, uang, dan
sumber daya personel investigasi.
Sehingga terkadang,
anti forensik digunakan dengan cara membanjiri informasi yang ada pada barang
bukti digital, sehingga investigator membutuhkan waktu yang lama untuk
menganalisis informasi tersebut.
Kesimpulan
Setiap usaha untuk
membuat proses investigasi forensik menjadi lebih sulit telah menjadi tantangan
baru bagi dunia digital forensik. Enkripsi mengajarkan investigator untuk
berpikir dua kali sebelum mematikan komputer yang ada pada lokasi kejadian.
Live imaging terhadap harddisk dan RAM menjadi hal yang paling banyak digunakan
saatini. Intinya setiap ada tantangan baru dari anti forensik berarti akan
menjadi pengalaman dan ilmu baru yang didapatkan oleh para praktisi forensik.
Kecerdasan manusia dan waktu yang dimiliki menjadi senjata utama yang dimiliki
praktisi forensik.
Perlu dicatat bahwa,
metode dari anti forensik akan menyebabkan barang bukti menjadi tidak layak
untuk proses eksaminasi ataupun untuk dihadirkan dipengadilan, namun itu
menjadi tugas dan tantangan bagi para praktisi forensik untuk memecahkan setiap
kasus sesulit apapun , tentu saja dengan memaksimalkan sumber daya dan
kecerdasan manusia untuk mencari sebuah solusi dan menjawab sebuah tantangan.
Referensi
:
Kessler, G.C.
(2007, December). Anti-forensics and the digital investigator. In C. Valli&
A. Woodward(Ed.), Proceedings of the 5th
Australian Digital Forensics Conference. Mt. Lawley, Western
Australia:Edith Cowan University.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar