Pada postingan saya kali ini, saya ingin membahas tentang Cybercrime Black Market. Kita semua
sudah tidak asing dengan kata Black
Market alias transaksi penjualan secara ilegal. Biasanya barang yang dijual
di black market adalah barang hasil
selundupan sehingga terbebas dari pajak. Lalu bagaimana dengan cybercrime black market?
Dalam konteks secara harfiah kegiatan cybercrime black market hampir sama dengan Black market secara konvensional, yang berbeda adalah barang yang
di perdagangkan dalam cybercrime black
market biasanya dalam bentuk informasi , data dan juga file-file digital lainnya. dalam transaksi cybercrime black market juga terjadi bukan karena alasan untuk
menghindari pajak namun item tersebut memang merupakan hasil dari sebuah
kejahatan cyber.
Pelaku
cybercrime black market
Didalam cybercrime
black market juga terdapat beberapa profesi yang terlibat secara
profesional dan memiliki peran masing-masing. Dibawah ini merupakan tabel Profesi
para pelaku Cybercrime Black Market
yang terlibat didalamnya :
No
|
Profesi
|
Fungsi
|
1
|
Programmers
|
Membuat
exploit dan malware untuk melakukan kejahatan cyber
|
2
|
Distributor
|
Menukar dan menjual semua data hasil curian
|
3
|
Tech
Expert
|
Memelihara
infrastruktur TI perusahaan criminal, termasuk server, enkripsi, database dan
sejenisnya
|
4
|
Hackers
|
Mencari
dan mengeksploitasi aplikasi, system , dan celah jaringan
|
5
|
Fraudster
|
Membuat
dan meyebarkan berbagai skema social engineering (rekayasa sosial).
|
6
|
Hosted
system Providers
|
Menyediakan
host yang aman dari situs dan konten terlarang
|
7
|
Cashier
|
mengendalikan rekening ,nama , dan akun untuk biaya.
|
8
|
Money
mules
|
Sebagai perantara transfer antar bank. Biasanya pelajar
yang belajar di negara lain dan membuka akun bank.
|
9
|
Tellers
|
Bertanggung jawab untuk transfer dan pencucian uang yang
sah melalui mata uang digital dan mata uang yang berbeda
|
10
|
Organisation
Leaders
|
Biasanya orang-orang tanpa ketrampilan teknis. Merekrut
tim dan menentukan target.
|
Cara kerja Cybercrime black market :
Proses kegiatan
dari cyber crime black market berbeda
dengan black market konvensional,
dikarenakan transaksi dilakukan secara
online dengan barang yang tidak memiliki wujud secara fisik. Berdasarkan
sumber dari (Bull Guard, n.d.) berikut ini adalah cara kerja dari cyber crime black market :
1.
Pelaku
menciptakan malware untuk merusak keamanan internet pengguna untuk menemukan
target
Setiap munculnya virus, tojan, malware, worm, bot dan
sejenisnya biasanya ada proses bisnis yang sedang direncanakan oleh pemiliknya
untuk tujuan tertentu. Ketua tim jaringan kejahatan bekerja sama dengan
programernya untuk mengembangkan malware yang akan digunakan untuk masuk kejaringan (scammer) dan bekerja menjadi spam
serta melakukan phising. Lalu Malware melakukan penyebaran dengan
menipu korban melalui email dan media
sosial (Facebook, YouTube, MySpace,
Twitter, dll). Selanjutnya setelah malware masuk kedalam computer korban, malware akan bekerja dengan melakukan
pencurian data rahasia si korban, informasi akan di kirimkan dan disimpan ke
hacker untuk dijual pada sebuah server.
Informasi yang dapat diambil dapat berupa rincian kartu kredit, akun dan
password bank, password, identisas korban dll.
2.
Promosi
komoditas online illegal.
Pasar gelap sanagat kompetitif.
Disini penjahat cyber mempromosikan barang kesesama penjahat lalu mendemokan,
memberikan jaminan layanan, bahkan diskon besar-besaran agar menarik dimata
pelanggan
3.
Proses Penjualan
Proses penjualan yang terjadi
dipasar gelap online adalah sebagai berikut :
a.
Menghubungi para penjual melalui
obrolan chat maupun email untuk melakukan negosiasi harga
b.
Menggunakan tonko online yang ada
untuk mendistrobusikan barang yang akan dijual
c.
Menetapkan metode pembayaran. Salah
satu metode pembayaran yang sering diigunakan adalah western union.
d.
Menanyakan
kepada pelanggan jika ada product yang tidak dapat digunakan. Misalnya nomor
kartu kredit tidak valid dll.
4.
Pencucian uang
Setelah pelaku mendapatkan data
korban. Pelaku menjual data tersebut kesesorang. Pelaku tidak menyimpannya
bahkan tidak menggunakannya untuk dirinya sendiri melainkan dijualnya ke balck
market atau di distribusikan ke end-user. Mengapa tidak ia gunakan sendiri?
Alasannya adalah untuk meminimalisir resiko pelacakan, karena dengan banyak nya
perantara maka akan semakin sulit untuk dilacak. Setelah informasi tersebut
sampai di pasar, maka ‘reseller’ lah
yang kan menjualnya. Penawaran yang terjadi di pasar gelap menggunakan metode
khusus untuk melakukan transaksi.
Harga Produk di
Black Market
Ada banyak
product yang djual di black market, beberapa contoh produk yang dijual menurut Panda
Security 2010 diantaranya adalah :
Tips menghindari Black Market
Pencurian data informasi dan akun biasa saja terjadi tanpa
kita sadari bias dari tetangga, teman, keluarga, diri sendiri dan bahkan
pengguna internet lainnya. Apakah tips yang harus dilakukan untuk menghindari
dan mengurangi resiko dari pencurian data?
a.
What to do
(Sadar apa yang harus dilakukan)
ü Simpan semua data pribadi ditempat yang aman
ü Waspada ketika melakukan pembayaran apapun melalui kartu
(pastikan ketika membayar dengan kartu, kartu selalu dalam pandangan.
ü Simpan penerimaan dan membandingkan dengan laporan di bank,
untuk mendeteksi sesuatu yang janggal.
ü Periksa pernyataan kartu kredit dengan hati-hati.
ü Mengingat password, jangan ditulis di komputer, dan atau
buku. Sebaiknya password tidak terkait dengan nama orang tua, orang dekat, dan
tanggal ulang tahun.
ü Install Antivisrus dan Firewall pada computer yang
digunakan. Jangan lupa untuk selalu update antivirus secara berkala.
ü Memnutup semua sesi internet di setiap browser yang
digunakan. Lakukan clear history dan
cookies pada computer.
b.
Why not to do
(Menyadari apa yang tidak harus dilakuakan)
ü Jangan pernah memberikan bahkan meminjamkan kartu
kredit kepada orang lain.
ü Jangan memberikan tanda tangan dikertas yang kosong
ü Jangan pernah memberikan user akun atau password melalui
telepon atau menuliskannya dalam draft yang tersimpan diinternet.
ü Jangan merespon email, popups, internet messaging, yang
tidak jelas.
ü Jangan menggunakan kartu debit untuk transaksi online. Sama
seperti kartu kredit.
c.
What to do if you have fallen victim (yang harus dilakukan jika telah menjadi korban penipuan)
ü Hubungi call center bank jika kartu kredit atau atm anda
menjadi target penipuan.
ü
Segera blokir kartu dan hentikan
pembayaran lalu ganti kartu dan password yang digunakan.
Demikianlah
pembahasan tentang cybercrime black market, semoga dapat menambah wawasan dari
rekan-rekan sekalian. :)
Referensi :
Online Black
Market. (n.d.). Retrieved from http://www.bullguard.com/bullguard-security-center/internet-security/internet-threats/online-black-market-part-i.aspx
Panda Security.
(2014). The Cyber Crime Black Market. Retrieved from http://www.pandasecurity.com/mediacenter/src/uploads/2014/07/The-Cyber-Crime-Black-Market.pdf
Terimakasi
BalasHapushttp://ilmuforensikadigital.blogspot.co.id/2016/04/penjelasan-tentang-cyber-crime-black.html